admin-LiSHAM
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbela sungkawa atas musibah banjir yang melanda masyarakat di Wasior, Papua Barat. Untuk membantu korban bencana banjir bandang ini, Presiden akan memberi bantuan pribadi senilai Rp 2 miliar.
Presiden memberikan bantuan pribadi dalam kapasitasnya sebagai Presiden. bantuan itu selanjutnya akan diberikan dalam bentuk bahan makan seperti makanan untuk anak bayi, pangan sandang seperti selimut dan mungkin pakaian anak," kata Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri, Julian Aldrin Pasha di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Rabu (6/10/2010).
Selanjutnya, Bantuan itu akan diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Soal kapan dikirim ke Papua, Julian belum bisa memastikan kapan. Terlebih dahulu akan di inventarisir apa saja yang dibutuhkan oleh para korban.
Presiden, menginstruksikan kepada Kepala BNPB, Menko kesra, dan mensesneg agar segera melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan apa saja yang diperlukan untuk antispasi penanggulangan bencana.
"sampai saat ini korban meninggal 89 jiwa lebih yang meninggal maupun hilang. Oleh sebab itu, ini patut sangat diperhatikan. Pemerintah pusat akan melakukan segala upaya untuk membantu, prioritas pertolongan jiwa bagi mereka yang masih dilanda bencana di sana," imbuhnya.
Julian menambahkan, hingga saat ini Presiden belum berencana untuk mengunjungi lokasi bencana. Prioritas utama yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan evakuasi terhadap para korban, serta memberikan bantuan.
"Langkah pertama, penyelamatan, pengobatan dan menjamin yang berada di pengungsian tidak mengalami kesulitan."
Sementara itu, Kementerian PU telah mengirimkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi para korban
Bupati Mimika Klemen Tinal, mengimbau warga di wilayahnya untuk menggalang bantuan kemanusiaan guna membantu para korban bencana banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir bandang Wasior bagaikan gelombang sunami yang meenghantam ratusan rumah warga dan menyebabkan jatuhnya korban tewas yang tidak sedikit. Hati-hati fenomena anomali alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbela sungkawa atas musibah banjir yang melanda masyarakat di Wasior, Papua Barat. Untuk membantu korban bencana banjir bandang ini, Presiden akan memberi bantuan pribadi senilai Rp 2 miliar.
Presiden memberikan bantuan pribadi dalam kapasitasnya sebagai Presiden. bantuan itu selanjutnya akan diberikan dalam bentuk bahan makan seperti makanan untuk anak bayi, pangan sandang seperti selimut dan mungkin pakaian anak," kata Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri, Julian Aldrin Pasha di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Rabu (6/10/2010).
Selanjutnya, Bantuan itu akan diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Soal kapan dikirim ke Papua, Julian belum bisa memastikan kapan. Terlebih dahulu akan di inventarisir apa saja yang dibutuhkan oleh para korban.
Presiden, menginstruksikan kepada Kepala BNPB, Menko kesra, dan mensesneg agar segera melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan apa saja yang diperlukan untuk antispasi penanggulangan bencana.
"sampai saat ini korban meninggal 89 jiwa lebih yang meninggal maupun hilang. Oleh sebab itu, ini patut sangat diperhatikan. Pemerintah pusat akan melakukan segala upaya untuk membantu, prioritas pertolongan jiwa bagi mereka yang masih dilanda bencana di sana," imbuhnya.
Julian menambahkan, hingga saat ini Presiden belum berencana untuk mengunjungi lokasi bencana. Prioritas utama yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan evakuasi terhadap para korban, serta memberikan bantuan.
"Langkah pertama, penyelamatan, pengobatan dan menjamin yang berada di pengungsian tidak mengalami kesulitan."
Sementara itu, Kementerian PU telah mengirimkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi para korban
Bupati Mimika Klemen Tinal, mengimbau warga di wilayahnya untuk menggalang bantuan kemanusiaan guna membantu para korban bencana banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir bandang Wasior bagaikan gelombang sunami yang meenghantam ratusan rumah warga dan menyebabkan jatuhnya korban tewas yang tidak sedikit. Hati-hati fenomena anomali alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Ia mengatakan, Pemda Mimika siap mendukung kegiatan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk para korban bencana alam banjir sunami di Wasior Teluk Wondama.
Sesuai laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Wasior yang terjadi pada Senin (4/10) telah mencapai 56 orang. Tidak itu saja, bencana dahsyat itu juga mengakibatkan 60 orang terluka dan tujuh orang dinyatakan hilang.
“Jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah akibat banjir bandang teluk wondama wasior tersebut karena 31 rumah hanyut, rumah sakit rusak parah, bangunan SD, SMA, masjid, hotel dan jembatan juga rusak,” kata Ketua BNPB, Priyadi Kardono sebagaimana dikutip BBC.
Ia menambahkan, jumlah korban bisa saja bertambah karena sebagian terseret air sampai ke laut. Ratusan orang dilaporkan mengungsi akibat banjir ini namun sampai sekarang jumlahnya belum diketahui karena masih dilakukan pendataan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Tritarayati mengatakan, banjir terjadi mulai pukul 08.30 WIT hari Senin mengakibatkan aliran listrik terputus.
Sebanyak 60 orang terluka telah dikirimkan ke rumah sakit Nabire 52 orang, rumah sakit Manokwari tujuh orang dan satu orang dikirimkan ke rumah sakit Makasar untuk perawatan.
Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan BNPB telah mengirimkan tujuh tenaga kesehatan, 100 buah kantung mayat, satu ton makanan untuk anak kecil dan satu ton obat-obatan.
Sementara itu tim penanggulangan bencana dari Kantor SAR Timika dan Biak siap diterjunkan ke Wasior untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir dan para korban yang belum ditemukan. “Kami sudah siap jika diminta bantuan untuk mendukung ke Wasior,” kata Kepala Kantor SAR Timika, Zulfikar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar