Lisham

Sabtu, 11 Mei 2024

Prihatin Gerakan Radikalisme, Ulama se-Jateng Gelar Halaqoh


 
 24/05/2011 19:09
Merebaknya gerakan radikalisme agama dan Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang hingga saat ini belum ada penanganan dari pemerintah secara serius membuat para ulama Nahdlatul Ulama prihatin. Pasalnya, jika gerakan ini dibiarkan, tidak saja mengancam nilai nilai kebangsaan saja, akan tetapi lebih dari itu dapat merugikan Islam sebagai agama dan Pancasila serta UUD 1945 sebagai dasar negara.

Melihat kondisi hal tersebut, para ulama se Jawa Tengah yang diprakarsai Nurul Maiyyah Indonesia dan Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah  sebagai penasehat, berencana menggelar halaqoh dengan tema "Radikalisme agama dan problem kebangsaan: Upaya merekronstruksi nasionalisme untuk NKRI".

Acara yang akan berlangsung di Hotel Gren Mandarin Pekalongan tanggal 28 dan 29 Mei 2011 akan diisi oleh nara sumber antara lain KH Masdar Farid Mas'udi (Rais Syuriyah PBNU), H As'ad Ali Said (Wakil Ketua Umum PBNU), Dr Abdul Aziz (Anggota KPU), Prof Dr Bambang Pranowo, MSc (Ketua YKPP Kemenhan RI), Nasir Abbas (Pegamat terorisme) dan Dr Hasyim Asy'ari (Pakar Hukum Tata Negara Undip).

Ketua panitia halaqoh Ilmanuddin, SHI kepada LiSHAM, Jum'at (27/5)  mengatakan, gerakan radikalisme agama saat ini sudah pada tingkat yang membahayakan bagi stabilitas nasional, maka kontribusi pemikiran dari para ulama dan para ahli untuk disampaikan kepada pemerintah agar segera mengambil langkah merupakan kebutuhan yang mendesak.

Dikatakan, kontribusi pemikiran dari para ulama demi keutuhan NKRI sangat dibutuhkan, apalagi gerakan ini telah masuk ke ranah pelajar yang merupakan kader kader penerus kepemimpinan bangsa maka gerakan ini harus dibendung.

Cakdien sapaan akrabnya berharap, undangan peserta utusan dari pengurus cabang syuriyah dan tanfidziyah Nahdlatul Ulama se Jawa Tengah dapat direspon dengan baik untuk bersama sama membahas persoalan bangsa dan kontribusi pemikiran dari para kiai untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan terutama menyelamatkan dari bahaya radikalisme agama.

Kegiatan halaqoh yang mendapat dukungan penuh dari Habib Luthfy dan Pengurus PBNU diharapkan mampu menghasilakan beberapa keputusan penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai masalah, termasuk langkah strategis untuk membentengi paham paham radikal yang semakin gencar di tengah tengah masyarakat. (Ad)