Lisham

Sabtu, 06 November 2010

Pemilukada Pemalang: Rapat Pleno Penetapan Hasil Perhitungan Suara

Admin LiSHAM, 6 November 2010
 
Hasil Rapat Pleno
Penetapan Hasil Penghitungan Suara
Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Pemalang
Tahun 2010

NO
NAMA PASANGAN CALON BUPATI & WAKIL BUPATI
PEROLEHAN SUARA
PEROLEHAN SUARA
(%)
1
YUGO DWI JAYA
&
SRI HARTATI
16.814
2,96 %
2
H. SUMADI SUGONDO, SE.MM.Msi
&
Hj. SITI SUKESI
189.779
33,42 %
3
H. JUNAEDI, SH.MM
&
MUKTI AGUNG WIBOWO, ST
264.224
46,52 %
4
dr. KUN SRI WIBOWO, SpB
&
ENDANG PURWANTI, SH
97.118
17,10 %
JUMLAH
567.935
100 %
Suara Sah                                     =    567.935

Suara Tidak Sah                          =    27.804

Jml Suara Sah & Tidak Sah      =    595.739

Tingkat Kehadiran                       =    56,62 %

Kamis, 04 November 2010

Bupati Terpilih Siap Bekerja


Admin LiSHAM, Oktober 2010
PEMALANG - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten  Pemalang tahun 2011 sudah bisa menjabarkan sesuai dengan visi dan misi Bupati Terpilih Pemilukada 2010. Seluruh anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) dan anggota DPRD lainnya serta jajaran eksekutif diminta bisa menjabarkan program- program selama lima tahun ke depan itu.
Wakil Ketua DPRD H Noor Rosyadi SE MM menyampaikan hal itu usai memimpin rapat Badan Musyawarah dengan sekretaris daerah (setda) serta jajaran eksekutif kemarin. Dalam rapat tersebut dibahas mengenai KUA, PPAS dan RAPBD tahun 2011. 

"Saya sudah ingatkan pada Sekda dan jajaran eksekutif, agar anggaran di tahun 2011 nanti bisa memprioritaskan pada program-program bupati terpilih sesuai dengan visi misi dan janji-janji  yang disampaikan pada saat kampanye, dimana program yang sangat mendesak dan berulang-ulang  disampaikan oleh calon bupati terpilih adalah memprioritas perbaikan infrastuktur yaitu jalan-jalan yang rusak, peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyaraka tidak mampu dengan dibangunnya gedung ruang perawatan kelas 2 dan kelas 3 sehingga bisa menampung peserta Jamkesnas dan Jamkesda," jelasnya.

Selain itu juga program peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan bagi calon investor untuk membuka usaha di Pemalang guna mengurangi pengangguran dan meningkatkan penghasilan menuju masyarakat sejahtera.

Menurut Noor Rosyadi, pasangan  Junaedi/Agung dalam programnya juga lebih memperhatikan pada peningkatan dunia pendidikan dari tingkat TK/ Paud sampai dengan Perguruan Tinggi baik dari sarana prasarana, kualitas maupun kesejahteraannya.

Noor Rosyadi selaku Wakil Ketua DPRD dan Badan Anggaran akan menerjemahkan dan memperjuangkan visi misi dan janji kampanye Junaedi-Agung pada RAPBD tahun 2011 ini, khususnya yang paling mendesak adalah perbaikan jalan di semua wilayah Pemalang.

"Saya cek dan buktikan sendiri dengan keliling dari Ampelgading, Bodeh, Cikadu, Watukumpul, Belik dan Pulosari, kondisi jalannya tidak hanya jelek tapi sudah tidak layak lagi. Oleh karena itu DPRD akan ikut mendesak agar segera diperbaki," terangnya.

Dijelaskannya dalam  APBD tahun 2010 belanja ditarget Rp 1 trilyun lebih digunakan untuk belanja pegawai Rp 700 miliar  lebih. Sisanya dibagi ke beberapa sektor. Adapun pendapatan tahun 2010 ditarget Rp 910 miliar. Sebagian besar berasal dari bantuan pemerintah pusat melalui DAU dan DAK. Sedangkan PAD Pemalang hanya Rp 71 miliar  sehingga terjadi defisit Rp 94 miliar. Sesuai dengan jadual rapat Bamus kemarin sudah mulai pembahasan KUA, PPAS dan APBD 2010.

"Mudah - mudahan 30 Desember 2011 nanti sudah bisa ditetapkan," tandasnya. Di sela-sela pembahasan tersebut DPRD juga akan memanfaatkan waktunya untuk membahas 8 raperda dengan target 30 Desember 2010 sudah bisa ditetapkan. Untuk mengejar target ini dewan akan melaksanakan lembur.(Radar Pemalang)

Selasa, 02 November 2010

Pemilukada Pemalang: Pasangan Junaidi Agung Unggul di 11 Kecamatan

Admin LiSHAM, Oktober 2010
Pemilukada Pemalang yang dilaksanakan Minggu, 31 Oktober lalu, Pasangan calon bupati dan wakil Bupati Junaedi – Mukti Agung Wibowo meraih suara terbanyak.

Berikut Hasil Penghitungan Cepat Quik Count Pilkada Pemalang 2010 Berdasarkan Nomor Urut :

No. Nama Pasangan Perolehan Suara
1 Yugo Dwijaya-Sri Hartati 2.091 suara (2,23%)
2 Sumadi Sugondo-Siti Sukesi 33.720 suara (35,53%)
3 Junaedi – Mukti Agung Wibowo 43.691 suara (46,66%)
4 Kun Sriwibowo – Endang Purwanti 14.588 suara (15,58%)


Penghitungan yang diselenggarakan di KPU Kabupaten Pemalang tersebut menurut Ketua KPU HM Arief Efendi SSos, merupakan hasil sementara. Perolehan suara yang dihitung dalam penghitungan cepat hanya 70 persen dari jumlah suara sah. Pihaknya akan melakukan rekapitulasi resmi pada Sabtu 6/11 nanti tambahnya.

"Ini hanya informasi awal kepada masyarakat, karena kami tetap akan melaksanakan perhitungan secara manual sebagai dasar KPU untuk menetapkan calon bupati dan wakil bupati," intinya saya berterima kasih kepada semua lapisan masyarakat atas peran aktifnya dalam membantu terlaksananya Pemilukada pemalang dengan baik, lancar dan tenang, kata Arief.

Sementara, Optimisme atas kemenangan pasangan Junaedi – Mukti Agung Wibowo disampaikan ketua tim pemenangan Junaedi-Agung (Berjuang), Waluyo AT yang mengungkapkan bahwa pihaknya berani memastikan pasangan Junaedi-Agung menang. Hal itu terlihat dari perhitungan sementara KPU yang terpaut jauh dari pasangan lainnya.

Calon Bupati Pemalang H Junaedi SH MH yang diusung PDIP mencoblos pertama kali di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Pemalang, Minggu (31/10) sekitar pukul 07.30 WIB. Di TPS yang berada di lingkungan pendopo kabupaten tersebut pula Bupati Pemalang beserta keluarga juga mencoblos.

Juanedi didampingi istrinya mencoblos di urutan pertama dan kedua sebelum ada warga yang mengantre. "Kami optimistis menang satu putaran. Semoga perolehan suaranya bisa mencapai 70 persen," katanya.

Bupati Pemalang H Machroes didampingi istri dan anaknya mencoblos sekitar pukul 10.00 WIB. Usai mencoblos dia mengatakan, semua pasangan calon diharapkan bisa menerima hasil Pilkada. Sementara para calon diharapkan untuk siap menang ataupun kalah.

"PR bagi bupati yang baru, yakni tentang pengentasan kemiskinan. Kami selama ini telah berusaha untuk mengentaskan kemiskinan," ungkapnya seraya berharap Pilkada kali ini berlangsung objektif dan calon terpilih merupakan suara rakyat

Senin, 01 November 2010

Pemilukada Pemalang: Tingkat Partisipasi Masyarakat Rendah

Admin LiSHAM, Oktober 2010 
PEMALANG - Partisipasi masyarakat pemilih pada Pemilukada 2010 yang baru saja digelar 31 Oktober 2010 lalu tidak lebih dari 50 persen. hal ini disampaikan Hakim Ketua Divisi Hukum KPU Pemalang. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat antara lain ; Pertama; Masyarkat sudah terlalu jenuh  dan apatis dengan pemilu.  Kedua: Figur calon Bupati yang kurang dikenal dimasyarkat.

Sementara Ketua Panwas Agus Khumaedy MAg ketika dikonfirmasi terkait dengan tingkat keikutsertaan masyarakat mengatakan, pihaknya belum memiliki data mengenai tingkat kehadiran pemilih di TPS secara resmi, tetapi berdasarkan pemantauan Panwas di lapangan menunjukkan kedatangan pemilih ke TPS hanya 50 persen dari jumlah pemilih tetap. "

Hal senada disampaikan Ilmanudin (Direktur LiSHAM), bahwa pola pikir masyarakat saat ini cenderung berubah dan apatis terhadap prosses politik, apakah itu Pileg, Pilpres, Pilgub bahkan saat ini Pilbup. Kita tidak menyalahkan masyarakat jika motivasi mereka datang ke TPS adalah uang sebagaimana yang terjadi saat ini di Pemilukada Pemalang.
Masyarakat sudah bosan dengan banyaknya PIL (Pemilihan Langsung) yang terus dipaksakan untuk di konsumsi. Sementara masyakat selalu saja berada pada kestabilan ekonomi yang terus susah. Pemilihan Bupati, Gubernur, Anggota DPR dari tingkat daerah sampai pusat hanya ceremonial politik yang hanya membuang-buang uang  negara, sementara esensi dari pergantian instrumen keterwakilan aspirasi rakyat di DPR selalu saja hanya menjadi isapan jempol belaka, tambahnya. 
 Hendaknya sekarang pemerintah jangan selalu menyalahkan ke-apatisan masyarakat dalam proses politik. Harus ada yang dirubah dalam sistim pemilihan yang cenderung menghambur-hamburkan uang negara. Misalnya dengan mengembalikan pemilihan Bupati dan setingkat dengan itu dilakukan oleh DPRD saja dengan melibatkan perwakilan dari DPD dan Organisasi Masyarakat.