Lisham

Kamis, 27 Januari 2011

Sekelumit Refleksi untuk Bupati dan Wakil Bupati Pemalang Terlantik



Ditulis Admin LiSHAM
PEMALANG, Senin, 24 Januari 2011, merupakan moment terpenting bagi pasangan H.Junaedi, SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST. Pasangan ini resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016, tepat pada hari ulang tahun Kabupaten Pemalang ke-436.
Ada beberapa hal yang aneh dan tidak biasa dalam pelantikan kemarin, pertama adalah terkait dengan komposisi tamu undangan yang jelas berbeda dengan model pelantikan bupati tahun sebelumnya. Terutama adalah pada posisi keluarga dan sukarelawan terlantik yang diposisikan didepan dibandingkan tamu undangan yang lain.

Ada pergeseran nilai yang luar biasa, jika memang komposisi ini mengandung unsur kesengajaan dari protokoler bupati maupun atas permintaan bupati terpilih. Jelas, perubahan ini akan memberikan persepsi bahwa, bupati terpilih telah menganak emaskan orang-orang dilingkungan mereka sendiri dan melupakan ketokohan masyarakat yang hadir pada waktu itu.

Kedua; keberadaan pengawal khusus pasangan terlantik yang terkesan angker, memberi kesan bahwa institusi pengamanan terkesan tidak mampu memberikan perlindungan keamanan kepada terlantik. Fakta ini membidani lahirnya persepsi bahwa aparat keamanan dalam hal ini institusi kepolisian berada dibaris kedua dalam pengamanan.

Dengan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terlantik tekait dengan status jabatan yang dibebankan kepada mereka, pertama, bahwa jabatan merupakan sebuah profesi /pekerjaan, kedua, jabatan Bupati dan wakil Bupati harus diposisikan sebagai sebuah amanah rakyat dan ditempatkan pada posisi tertinggi semata untuk mengabdi kepada rakyat, dan ketiga jabatan sebagai bagian dari kepemimpinan /khalifatul fil ardh.

Pertama, bila dimaknai sebagai bagian dari profesi/pekerjaan maka segala sesuatu yang dikerjakan harus diperhitungkan secara matematis dan ekonomis : mulai saat penjaringan calon, sosialisasi pencalonan, proses pencalonan, saat kampanye dan saat menjabat. Orientasi ini cenderung bahwa apa yang sudah dikeluarkan secara ekonomis harus dapat kembali dan berlipat ganda.Biaya politik yang sudah dikeluarkan harus impas bila perlu menghasilkan modal untuk mengamankan jabatan, mempertahankan jabatan dan meraihkan kembali jabatan untuk masa kepemimpinan berikutnya.

Hitungan dan analisa ini tentunya akan berbiaya mahal dan penuh resiko karena dewasa ini kepemimpinan cenderung dimanfaatkan untuk pemuasaan hak pribadi ,yang ironisnya menempuh jalan “menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dan meraih sesuatu yang diinginkan”. Mengutamakan kepentingan pribadi, golongan dan keluarga diatas kepentingan orang banyak, melupakan “amanah kepemimpinan” yang diamanahkan atas dirinya, melanggar hak-hak konstitusional yang sudah disepakati bersama, juga kolusi untuk kepentingan sendiri dan keluarganya.

Kedua, jabatan adalah amanah. Pertanyaannya amanah dari mana. Amanah bisa dari rakyat pemilihnya, bisa dari partai politik yang telah mengusungnya, atau merupakan amanah dari Allah penguasa alam. Bila salah dalam memaknai dan cara menjalankannya maka jabatan sebagai amanah akan menjadi bumerang dan beban yang sangat berat.

Bupati dan wakil Bupati terpilih perlu berhati-hati dalam menjalankan amanah ini, karena banyak sekali orang yang mengaku telah bersama-sama berjuang dan menjadi ujung tombok yang akan menyuarakan aspirasi dan tuntutan secara ekonomis dalam bentuk imbalan jabatan untuk karier dan imbalan proyek yang mendatangkan keuntungan ekonomis.

Ketiga, jabatan sebagai  bagian amanah untuk kepemimpinan di bumi Allah. Artinya orang-orang yang telah diberi amanah kepemimpinan di bumi Allah ini perlu melakukan hal-hal terbaik sesuai keinginan pemberi  amanah yaitu Allah .Semoga ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk menciptakan pemalang yang lebih baik.

Rabu, 26 Januari 2011

Bibit, Keberhasilan Hanya di Capai dengan Kerja Keras


Admin LiSHAM, 24 Januari 2011
PEMALANG, pasangan H.Junaedi,SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016. Acara pelantikan dilaksanakan pada rapat paripurna istimewa DPRD  di ruang pendopo Pemda Pemalang.
Rapat paripurna istimewa DPRD Pemalang mengagendakan acara : pertama, Serah terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2006 – 2011 kepada Bupati dan Wakil Bupati Pemalang peiode 20011 – 2016; kedua acara pelantikan  pasangan H.Junaedi, SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016.
Gubernur Jawa Tengah H.Bibit Waluyo yang melantik Bupati dan Wakil Bupati terpilih atas nama Presiden RI.
Dalam sambutannya H.Bibit Waluyo meminta Bupati dan Wakil Bupati Pemalang untuk segera bekerja keras melaksanakan beberapa hal : pertama , Kabupaten Pemalang untuk tahun 2013 menjadi kabupaten yang swasembada gula.Kedua, agar mengendalikan alih fungsi lahan. Ketiga, untuk selalu menjaga kepedulian dan kepekaan terhadap masyarakat. Keempat, jangan korupsi.Kelima, Bupati sebagai pemimpin harus dapat berperan juga sebagai komandan, guru, bapak, sahabat dan pelatih.
Gubernur Jateng, mengingatkan  dijaman globalisasi ini jangan sampai  terjadi krisis antara lain krisis jati diri, krisis kepercayaan, krisis karakter dan krisis ideology. Masyarakat perlu kembali pada ideology Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur para pendahulu bangsa Indonesia. Beliau juga menyarankan untuk mendahulukan musyawarah mufakat daripada voting. Jangan menggunakan show force yang tidak perlu seperti PPDI yang berunjuk rasa di jakarta.
Disamping permintaan Gubernur, diluar gedung /pendopo  terdapat banyak papan ucapan selamat  dari instansi negeri dan swasta, parpol : PDI Perjuang, PKB,PPP,P.Demokrat, PAN, P.Golkar dan P.Gerindra. Juga ormas : LP2SDKI,LDII, IKMAL Jakarta,  Muhammadiyah cabang Moga dll.
Bahkan ucapan selamat dari PKB disertai  harapan antara lain :
1.  Semoga dapat meningkatkan IPM(indek Pembangunan Manausia) meliputi peningkatan kesehatan,pendidikan dan perekonomian menjadi Pemalang yang sehat, cerdas, berdaya saing dan berakhlak mulia.
2.  Semoga dapat melaksanakan amanah dengan baik dan sukses.
3.  Semoga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemalang dengan menggali sumberdaya alam, menarik investor, mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Selamat atas dilantiknya pasangan H.Junaedi ,SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016, semoga segera dapat mewujudkan visinya “ Pemalang yang Cerdas, Sehat, berdaya saing dan berakhlak mulia”. (CD)