Lisham

Selasa, 21 Juni 2011

Haul KH Said bin KH. Armia ke 37, Giren akan dihadiri Muhaimin Iskandar

LiSHAM, 22 Juni 2011
Haul KH. Said bin KH Armia pondok pesantren Giren, Tegal, Jawa Tengah pada hari ini, rencanannya akan dihadiri oleh Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB.

Rangkaian acara Haul yang dimulai semalam, dihadiri ribuan jamaah dari wilayah sekitar kota Tegal. acara yang diawali dengan istighosah dan tausiah yang diisi oleh kyai Ahmad bin Kyai Said dan Ky Chasani bin Ky Said berlangsung Khidmat.

banyak pejabat yang hadir pada acara malam hari dari lingkungan pemerintah kabupaten dan kota tegal bahkan rencanannya Muhaimin Iskandar bakal hadir pada pelaksanaan haul siang 22/6/11 siang ini.

Kehadiran Muhaimin ke Ponpes Giren, Tegal memang dikhawatirkan banyak orang akan membawa-bawa pesantren kearah politik praktis. Apalagi kondisi PKB Muhaimin yang saat ini sedang mengalami krisis kader dan kepercayaan diri.

kehadiran Muhaimin dianggap sebagian orang hanya sebagai sarana untuk mencari dukungan pesantren dan tokoh-tokoh didalamnya terhadap partainya.

Sementara Ust. Hasbuni salah seorang panitia haul menyampaikan bahwa, kami membuka pintu seluas-luasnya kepada siapapun untuk hadir menimba ilmu di Giren. mestinya bukan pa Muhaimin saja yang hadir disini, tetapi seluruh pejabat bila perlu hadir mengikuti pengajian agar bangsa dan negara ini lebih dingin dan sejuk, ujarnya.Kami mengundang semuanya, silahkan hadir dan ngaji bersama di Giren, imbuhnya. (CD)

Minggu, 12 Juni 2011

Tokoh Muda NU: Saatnya Bicara Nasionalisme



Ilmanudin, S,HI
LiSHAM, Radikalisme agama yang akhir akhir ini merebak di tengah tengah masyarakat disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama Islam sebenarnya masih bisa dicegah, asal para penentu kebijakan serius melakukannya.
Demikian disampaikan oleh Ilmanudin, S.HI, pada saat memberikan sambutan pada Halaqoh Ulama se-jawa Tengah 28/05/2011 lalu. Saatnya semua pihak bergerak khususnya tokoh muda NU untuk turut serta membendung paham radikal yang saat ini sudah mengancam kesatuan bangsa.

NKRI dengan idiologi pancasila tidak bisa digantikan dengan apapun. karena terbukti sampai saat ini pancasila mampu memberikan jawaban atas persoalan bangsa yang terus saja terjadi. kita harus mampu menajalankan amanat pendahulu kita untuk mengaawal Pancasila sampai kapanpun, tambahnya,
hadapan ratusan peserta Halaqoh Ulama se Jawa Tengah Sabtu (28/5) di Hotel Gren Mandarin Kota Pekalongan.

Semenatara KH. Masdar menyampaikan, penyebab utama kelompok radikalis tidak sejalan dengan kelompok lain karena ingin menjalankan piagam Jakarta yang memuat tujuh kata dalam sila pertama Pancasila dan hal itu akan terus dilakukan sepanjang keinginan mereka belum terpenuhi.

Jika Nahdlatul Ulama menolak usulan dari masyarakat Indonesia Timur agar tidak mencantumkan tujuh kata dalam sila pertama dalam Pancasila, Indonesia tidak bisa seperti sekarang ini, dimana dari Sabang sampai Meraoke masih tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dikatakan, munculnya banyak kelompok radikalisme di bumi Indonesia sebenarnya tidak semata mata ingin memperjuangkan negara islam sebagaimana yang didengar selama ini, akan tetapi lebih kepada persoalan ekonomi dan rasa keadilan yang terkoyak. Untuk mencegahnya salah satu caranya menurut Masdar ialah meningkatkan taraf hidup mereka dan menciptakan rasa keadilan di tengah tengah masyarakat.

"Jadi tidak bisa hanya menyalahkan mereka yang berbuat radikal, sementara akar permasalahannya tidak pernah disentuh oleh penentu kebijakan," ujarnya.

Hal senada dikatakan KH. As'ad Ali Said Wakil Ketua Umum PBNU saat memberikan paparannya dimana sesungguhnya masalah radikalisme agama tidakhanya disebabkan oleh keinginan mendirikan negara Islam di Indonesia, akan tetapi lebih karena penyelenggara negara tidak dapat menjalankan amanat rakyat.

Kegiatan halaqoh Ulama se Jawa Tengah sendiri di selenggarakan oleh Nurul Maiyyah Indonesia (NMI), yang berlangsung selama dua hari 28-29 Mei 2011 mengambil tema "Radikalisme Agama dan Problem Kebangsaan Upaya Merekronstruksi Nasionalisme untuk NKRI " menghadirkan nara sumber KH Masdar Farid Mas'udi, MA Rais Syuriyah PBNU, KH. As'ad Ali Said Wakil Ketua Umum PBNU, Prof. DR. Nasarudin Umar Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. Kemudian Prof. DR. Bambang Pranowo Ketua YKPP Kemenhan RI, Nasir Abbas Pengamat Terorisme dan DR. Hasyim Asy'ari Pakar Hukum Tata Negara UNDIP Semarang. (Cd)

Halaqoh Ulama se-Jawa Tengah: Radikalisme Agama Bisa Dibendung


LiSHAM, Pekalongan, 29 Mei 2011
Radikalisme agama yang akhir akhir ini merebak di tengah tengah masyarakat yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama islam sebenarnya masih bisa dicegah, asal para penentu kebijakan serius melakukannya.

Demikian dikatakan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid Mas'udi di hadapan ratusan peserta Halaqoh Ulama se-Jawa Tengah, Sabtu (28/5), di Hotel Gren Mandarin Kota Pekalongan.Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH As'ad Ali Said.
Menurut Masdar, penyebab utama kelompok radikalis tidak sejalan dengan kelompok lain karena ingin menjalankan piagam Jakarta yang memuat tujuh kata dalam sila pertama Pancasila dan hal itu akan terus dilakukan sepanjang keinginan mereka belum terpenuhi.

Jika Nahdlatul Ulama menolak usulan dari masyarakat Indonesia Timur agar tidak mencantumkan tujuh kata dalam sila pertama dalam Pancasila, Indonesia tidak bisa seperti sekarang ini, dimana dari Sabang sampai Meraoke masih tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dikatakan, munculnya banyak kelompok radikalisme di bumi Indonesia sebenarnya tidak semata mata ingin memperjuangkan negara islam sebagaimana yang didengar selama ini, akan tetapi lebih kepada persoalan ekonomi dan rasa keadilan yang terkoyak. Untuk mencegahnya salah satu caranya menurut Masdar ialah meningkatkan taraf hidup mereka dan menciptakan rasa keadilan di tengah tengah masyarakat.

"Jadi tidak bisa hanya menyalahkan mereka yang berbuat radikal, sementara akar permasalahannya tidak pernah disentuh oleh penentu kebijakan," ujarnya.

Hal senada dikatakan KH As'ad Ali Said. Menurutnya, masalah radikalisme agama tidakhanya disebabkan oleh keinginan mendirikan negara Islam di Indonesia, akan tetapi lebih karena penyelenggara negara tidak dapat menjalankan amanat rakyat.

Sementara itu, Salahuddin Utusan dari PCNU Jepara meminta kepada PBNU untuk dapat membuat pedoman pelaksanaan (juklak) strategi dan tehnik membendung radikalisme dan PBNU didesak untuk segera merespon keinginan cabang.

Kegiatan halaqoh Ulama se Jawa Tengah yang berlangsung selama dua hari 28-29 Mei 2011 mengambil tema "Radikalisme Agama dan Problem Kebangsaan Upaya Merekronstruksi Nasionalisme untuk NKRI" menghadirkan nara sumber KH Masdar Farid Mas'udi, MA Rais Syuriyah PBNU, KH. As'ad Ali Said Wakil Ketua Umum PBNU, Prof. DR. Nasarudin Umar Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. Kemudian Prof. DR. Bambang Pranowo Ketua YKPP Kemenhan RI, Nasir Abbas Pengamat Terorisme dan DR. Hasyim Asy'ari Pakar Hukum Tata Negara UNDIP Semarang.

Kamis, 27 Januari 2011

Sekelumit Refleksi untuk Bupati dan Wakil Bupati Pemalang Terlantik



Ditulis Admin LiSHAM
PEMALANG, Senin, 24 Januari 2011, merupakan moment terpenting bagi pasangan H.Junaedi, SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST. Pasangan ini resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016, tepat pada hari ulang tahun Kabupaten Pemalang ke-436.
Ada beberapa hal yang aneh dan tidak biasa dalam pelantikan kemarin, pertama adalah terkait dengan komposisi tamu undangan yang jelas berbeda dengan model pelantikan bupati tahun sebelumnya. Terutama adalah pada posisi keluarga dan sukarelawan terlantik yang diposisikan didepan dibandingkan tamu undangan yang lain.

Ada pergeseran nilai yang luar biasa, jika memang komposisi ini mengandung unsur kesengajaan dari protokoler bupati maupun atas permintaan bupati terpilih. Jelas, perubahan ini akan memberikan persepsi bahwa, bupati terpilih telah menganak emaskan orang-orang dilingkungan mereka sendiri dan melupakan ketokohan masyarakat yang hadir pada waktu itu.

Kedua; keberadaan pengawal khusus pasangan terlantik yang terkesan angker, memberi kesan bahwa institusi pengamanan terkesan tidak mampu memberikan perlindungan keamanan kepada terlantik. Fakta ini membidani lahirnya persepsi bahwa aparat keamanan dalam hal ini institusi kepolisian berada dibaris kedua dalam pengamanan.

Dengan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terlantik tekait dengan status jabatan yang dibebankan kepada mereka, pertama, bahwa jabatan merupakan sebuah profesi /pekerjaan, kedua, jabatan Bupati dan wakil Bupati harus diposisikan sebagai sebuah amanah rakyat dan ditempatkan pada posisi tertinggi semata untuk mengabdi kepada rakyat, dan ketiga jabatan sebagai bagian dari kepemimpinan /khalifatul fil ardh.

Pertama, bila dimaknai sebagai bagian dari profesi/pekerjaan maka segala sesuatu yang dikerjakan harus diperhitungkan secara matematis dan ekonomis : mulai saat penjaringan calon, sosialisasi pencalonan, proses pencalonan, saat kampanye dan saat menjabat. Orientasi ini cenderung bahwa apa yang sudah dikeluarkan secara ekonomis harus dapat kembali dan berlipat ganda.Biaya politik yang sudah dikeluarkan harus impas bila perlu menghasilkan modal untuk mengamankan jabatan, mempertahankan jabatan dan meraihkan kembali jabatan untuk masa kepemimpinan berikutnya.

Hitungan dan analisa ini tentunya akan berbiaya mahal dan penuh resiko karena dewasa ini kepemimpinan cenderung dimanfaatkan untuk pemuasaan hak pribadi ,yang ironisnya menempuh jalan “menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dan meraih sesuatu yang diinginkan”. Mengutamakan kepentingan pribadi, golongan dan keluarga diatas kepentingan orang banyak, melupakan “amanah kepemimpinan” yang diamanahkan atas dirinya, melanggar hak-hak konstitusional yang sudah disepakati bersama, juga kolusi untuk kepentingan sendiri dan keluarganya.

Kedua, jabatan adalah amanah. Pertanyaannya amanah dari mana. Amanah bisa dari rakyat pemilihnya, bisa dari partai politik yang telah mengusungnya, atau merupakan amanah dari Allah penguasa alam. Bila salah dalam memaknai dan cara menjalankannya maka jabatan sebagai amanah akan menjadi bumerang dan beban yang sangat berat.

Bupati dan wakil Bupati terpilih perlu berhati-hati dalam menjalankan amanah ini, karena banyak sekali orang yang mengaku telah bersama-sama berjuang dan menjadi ujung tombok yang akan menyuarakan aspirasi dan tuntutan secara ekonomis dalam bentuk imbalan jabatan untuk karier dan imbalan proyek yang mendatangkan keuntungan ekonomis.

Ketiga, jabatan sebagai  bagian amanah untuk kepemimpinan di bumi Allah. Artinya orang-orang yang telah diberi amanah kepemimpinan di bumi Allah ini perlu melakukan hal-hal terbaik sesuai keinginan pemberi  amanah yaitu Allah .Semoga ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk menciptakan pemalang yang lebih baik.

Rabu, 26 Januari 2011

Bibit, Keberhasilan Hanya di Capai dengan Kerja Keras


Admin LiSHAM, 24 Januari 2011
PEMALANG, pasangan H.Junaedi,SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016. Acara pelantikan dilaksanakan pada rapat paripurna istimewa DPRD  di ruang pendopo Pemda Pemalang.
Rapat paripurna istimewa DPRD Pemalang mengagendakan acara : pertama, Serah terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode 2006 – 2011 kepada Bupati dan Wakil Bupati Pemalang peiode 20011 – 2016; kedua acara pelantikan  pasangan H.Junaedi, SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016.
Gubernur Jawa Tengah H.Bibit Waluyo yang melantik Bupati dan Wakil Bupati terpilih atas nama Presiden RI.
Dalam sambutannya H.Bibit Waluyo meminta Bupati dan Wakil Bupati Pemalang untuk segera bekerja keras melaksanakan beberapa hal : pertama , Kabupaten Pemalang untuk tahun 2013 menjadi kabupaten yang swasembada gula.Kedua, agar mengendalikan alih fungsi lahan. Ketiga, untuk selalu menjaga kepedulian dan kepekaan terhadap masyarakat. Keempat, jangan korupsi.Kelima, Bupati sebagai pemimpin harus dapat berperan juga sebagai komandan, guru, bapak, sahabat dan pelatih.
Gubernur Jateng, mengingatkan  dijaman globalisasi ini jangan sampai  terjadi krisis antara lain krisis jati diri, krisis kepercayaan, krisis karakter dan krisis ideology. Masyarakat perlu kembali pada ideology Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur para pendahulu bangsa Indonesia. Beliau juga menyarankan untuk mendahulukan musyawarah mufakat daripada voting. Jangan menggunakan show force yang tidak perlu seperti PPDI yang berunjuk rasa di jakarta.
Disamping permintaan Gubernur, diluar gedung /pendopo  terdapat banyak papan ucapan selamat  dari instansi negeri dan swasta, parpol : PDI Perjuang, PKB,PPP,P.Demokrat, PAN, P.Golkar dan P.Gerindra. Juga ormas : LP2SDKI,LDII, IKMAL Jakarta,  Muhammadiyah cabang Moga dll.
Bahkan ucapan selamat dari PKB disertai  harapan antara lain :
1.  Semoga dapat meningkatkan IPM(indek Pembangunan Manausia) meliputi peningkatan kesehatan,pendidikan dan perekonomian menjadi Pemalang yang sehat, cerdas, berdaya saing dan berakhlak mulia.
2.  Semoga dapat melaksanakan amanah dengan baik dan sukses.
3.  Semoga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemalang dengan menggali sumberdaya alam, menarik investor, mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Selamat atas dilantiknya pasangan H.Junaedi ,SH,MM dan Mukti Agung Wibowo, ST menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pemalang periode 2011 – 2016, semoga segera dapat mewujudkan visinya “ Pemalang yang Cerdas, Sehat, berdaya saing dan berakhlak mulia”. (CD)

Rabu, 19 Januari 2011

Politikus Golkar, Satgas Anti-mafia Hukum Dibubarkan

Admin LiSHAM, 19 Januari 2011
JAKARTA; Terkait dengan putusan Majlis Hakim dalam kasus Gayus, Wakil Bendahara Partai Golkar Bambang Soesatyo mendesak agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan Satuan Tugas Pemberantas Mafia Hukum. Pernyataan ini menyusul pengakuan Gayus atas keterlibatan agen CIA (Badan Intelijen Amerika Serikat) atas sepengetahuan Satgas.

"Satgas telah melenceng dari tugas utamanya. Tak salah bila Satgas dibubarkan. " .Pengakuan Gayus yang mengatakan Satgas menjanjikan Gayus akan menjalani proses hukum secara -aman dan nyaman- jelas menunjukan adanya ‘keistimewaan’ yang diberikan Satgas. Bukan tidak mungkin, Satgas Anti-Mafia hukum ikut andil dalam vonis ringan kepada Gayus yang hanya diganjar tujuh tahun penjara tersebut, tuturnya.

Jika benar ada intervensi hukum oleh Satgas Mafia Hukum,jelas tidak bisa dibiarkan. Vonis tujuh tahun yang dijatuhkan pengadilan, sangat mengecewakan, ini antiklimaks dari semangat pemberantasan korupsi yang sekarang sedang diperjuangkan, katanya pada saat diwawancara salah satu stasiun TV swasta.

Bagaimana mungkin seorang mafia pajak hanya divonis tujuh tahun penjara, sementara tuntutan jaksa selama 20 tahun. Seharusnya jika pemerintahan SBY benar-benar ingin memberantas korupsi, seorang mafia pajak harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

"Integritas majelis hakim kasus Gayus dalam pemberantasan korupsi harus dipertanyakan," kata Bambang dengan nada tinggi. Bambang meminta, Jaksa Penuntut Umum segera mengajukan banding atas putusan tersebut. Meskipun ia sudah menduga vonis Gayus akan sangat rendah.

"Ini membuktikan keberhasilan ‘ancaman’ Gayus yang akan mengungkap semua hal terkait kasusnya jika divonis berat. Vonis ringan ini merupakan salah satu ‘keistimewaan’ yang diterima Gayus. Selain ‘keistimewaan’ lainnya, seperti kebebasan untuk melakukan pelesiran ke luar negeri," imbuhnya.(AD)

Selasa, 04 Januari 2011

Sepenggal cerita Manis, Haul Syech Armia ke78

Pagi itu, 26 Desember 2010, Aku untuk pertama kalinya mendengar akan diadakanya Haul Syech Armia yang ke 78. Awalnya biasa saja, wong pada dasarnya aku juga belum mengenal tokoh ini. Akhirnya informasi ini berlalu begitu saja, easy come easy go gitulah dan aku langsung melanjutkan kegiatanku sebagaimana biasa.

tipikal aku sebagai orang yang tidak suka berdiam diri, mendorong agar coba cari tahu tentang agenda Haul Syech Armia ini.sampai pada akhirnya saya bertemu secara tidak langsung dengan salah satu ustadz dikampung yang terbiasa menimba ilmu disana. coba kusambangi dan kutanyakan tentang acara Haul tersebut. dengan gambalang sang ustad menjelaskan, sampai pada kesimpulan untuk mencoba ngaji walau sekali.

dengan bertambahnya rasa penasaran didadaku atas cerita dari sang ustad, aku mencoba untuk membuat komitmen untuk berangkat mengaji sekalipun belum sepenuhnya keyakinan dalam hatiku hadir. dengan referensi cerita yang terbatas, aku mencoba mencari tahu melalui media internet, disanapun aku tidak menemukan banyak informasi yang aku butuhkan. dalam hatiku bertanya, mengapa untuk sekelas Syech Armia tidak ada informasi yang lengkap?. sementara banyak jamaah yang ingin mengakses informasi itu.

sedikitnya informasi tersebut, menjadikanku semakin bersemangat untuk hadir pada pengajian malam Selasa, dan benar ternyata Pondok Pesantren attauhidiyyah yang terbilang Jauh dari kota ini ramai sekali dengan orang-orang yang akan mengaji. aku coba tanya pada salah satu jamaah yang kebetulan berangkat rombongan dan ternyata mereka datang dari Banjar dan Purbalingga. luar biasa mereka ini,aku hanya berharap semoga apa yang aku lakukan saat ini tidak sia-sia.

Pengajianpun dimulai, ditengah-tengah pengajian aku tersentak ketika Kyai Ahmad menceritakan sesuatu yang persis dengan apa yang aku lakukan beberapa waktu lalu. aku mencoba untuk lebih serius dan fokus mendengarkan apa yang dismpaikan Kyai. dan lagi-lagi semuanya sesuai dengan kronologis kejadian bahkan hebatnya lagi kedatanganku saat itu untuk coba-coba cari tahupun disinggung oleh kyai Ahmad.

Subhannallah, akhirnya saat ini aku telah aktif mengikuti pengajian Kyai Ahmad di Cikura,baik langsung maupun secara on line.

Syukron, Mudah-mudahan bermanfaat Amin

Al-fakir

Cakdien

Minggu, 02 Januari 2011

Haul Kyai Armia Dibanjiri Puluhan Ribu Jamaah

Admin LiSHAM,Tegal, 2 /1/ 2011
Haul Syech Armia bin Kyai Kurdi yang di selenggarakan Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura, Tegal pada Sabtu-Minggu,1-2 Januari 2011 lalu di hadiri puluhan ribu Jamaah. Mereka berdatangan dari wilayah Bumiayu, Purbalingga, Purwokerto, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Batang, Banjar, Cilacap, Brebes, Cirebon dan Jakarta.

Pada tahun sebelumnya jamaah yang hadir ke cikura lebih dari 50 ribu jamaah, dan pada Haul syech Armia bin Kyai Kurdi ke-78 ini, insya Allah lebih dari bilangan itu. Kita dapat lihat dari berjejalnya jamaah hampir disemua jalur menuju cikura dalam radius 2 kilo meter, bahkan setelah acara selesai pada jam 11 30 WIB, kemacetan mobil pengantar jamaah baru dapat terurai menjelang sholat isya.

Membludaknya jamaah pada tahun ini merupakan karena efektifnya publikasi baik oleh rayon yang ada di sekitar kota Tegal ataupun karena gencarnya publikasi yang dilakukan oleh Nurul Maiyah Indonesia dari Jakarta. Hal ini di benarkan oleh ketua Umum Panitia Haul Yugo Dwijaya, SH yang ditemui wartawan sesaat setelah usai acara.

Ia juga menambahkan, daya tarik terbesar dalam Haul kali ini juga karena rawuhnya Syeh Salim As syatiri dari Yaman, yang merupakan guru sekaligus Mimba’dil aulia (wali Allah, red) yang masih jumeneng ( Hidup, red) pada saat ini. Fatwa dan nasihat-nasihat beliau tidak saja diikuti oleh kaum muslimin dinegeri asalnya saja, tetapi fatwa-fatwa beliau menjadi rujukan ulama di Negara-negara muslim lainya termasuk Indonesia.

Jadi sangat wajar jika anemo masyarakat sangat besar untuk hadir dalam haul kali ini, imbuhnya. Hal ini sudah kita antisipasi sesuai dengan kemampuan kami, agar para jamaah mendapatkan kenyamanan dalam mengikuti seluruh rangkaian acara yang kita mulai pada hari sabtu malam. Tentunya kami seluruh panitia menyadari tanpa bantuan semua pihak khususnya publikasi dan support yang besar dari teman-teman di Nurul Maiyyah Indonesia, acara ini tidak bisa berjalan maksimal. Sekali lagi terima kasih buat teman, sahabat dari NMI.
Sudah menjadi kebiasaan jamaah, yang datang dari luar daerah, biasanya mereka menginap di pesantren untuk beberapa hari bahkan hal ini diikuti oleh jamaah sekitar kota tegal yang tidak mau ketinggalan kemasan acara demi acara. Mereka sengaja menginap pada malam sabtu agar pada hari ahadnya bisa mendapatkan tempat yang dekat dengan panggung.

Hal senada disampaikan oleh ilmanudin direktur Nurul Maiyyah Indonesia saat di temui wartawan pada saat pelaksanaan. Ditanya tentang motivasi dalam membantu Haul Syech Armia ia menjawab: Haul adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Attauhidiyyah untuk mengenang jasa dan perjuangan Syech Armia dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Tegal dan sekitarnya. Oleh karena itu sebagai wujud bakti saya secara pribadi maupun Nurul Maiyah Indonesia, kami realisasikan dengan turut serta membantu sesuai dengan kemampuan kami guna suksesnya acara tersebut.

Ia menambahkan, Haul syechuna Armia bin Kyai Kurdi merupakan momentum yang sangat pas untuk menciptakan atau paling tidak merefleksikan keteladanan para kyai untuk di ejawantahkan oleh kita semua dalam kehidupan kita dimasyarakat. Puluhan tahun lalu mereka (para kyai, red) telah dengan gigih memperjuangkan Islam dan Bangsa ini. Banyak yang telah dikorbankan untuk mewujudkan cita-cita itu, sehingga tidak pantas jika kita generasi saat ini tidak memberikan apresiasi yang pantas bagi contoh keteladanan yang telah mereka rintis untuk kita.

Mudah-mudahan sedikit keringat yang kita keluarkan akan menjadi amal ibadah bagi kita semuanya, dengan harapan semoga kita mendapat barokah baik dalam kehidupan didunia maupun diakhirat nanti, Harapnya.(Cd)

Haul Syech Armia di Kotori Aksi Pencopet

Admin,2 Januari 2011


Puluhan ribu jamaah yang hadir dalam Haul Syech Armia bin Kyai Kurdi ternyata tidak semuanya berniat baik. Pasalanya banyak jamaah yang kehilangan barang-barang berharga seperti Dompet, Hp dan sebagainya.membludaknya jamaah sampai kisaran puluhan ribu ini dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang bertanggung jawab.

lebih dari dua puluh orang kehilangan benda berharga akibat perbuatan mereka. pencopet-pencopet ini menurut salah seorang sumber LiSHAM, terorganisasi dengan baik. bahkan menurut sumber LiSHAM, Para pencopet ini berkumpul terlebih dahulu disalah satu rumah warga dengan menyamar sebagai jamaah sebelum melakukan aksinya.

petugas keamanan pesantren (KAMPES)sempat mengamankan seseorang yang diduga bagian dari kelompok pencopet ini, namun tidak ada barang bukti yang menguatkan sehingga kemudian dilepaskan lagi.

di tanya seputar antisipasi pengamanan dari tindakan pencopetan ini, ketua panitia Ust. Yugo Dwijaya menuturkan, bahwa kami sudah mengantisipasiny dengan memperbanyak jumlah KAMPES yang bertugas disepanjang jalan menuju lokasi aataupun diarea Pondok Attauhidiyyah sendiri.

Kejadian ini sangat disayangkan, ditengah niat ta'lim para jamaah yang ikhlas dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab ini. Insya Allah Haul tahun depan akan kita lakukan pengamanan ekstra agar ruang gerak para pencopet ini bisa dipersempit. Untuk mendukung itu, diperlukan juga kesadaran dan kewaspadaan jamaah agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kalo bisa jangan membawa uang atau perhiasan berlebih sehingga hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. imbuhnya.(CD)

Sabtu, 01 Januari 2011

Syeh Armia bin Kyai Kurdi Seorang waliyullah

Admin LiSHAM, 1 Januari 2011
Berbicara tentang Syeh Armia tidak lepas dari kepiawaian beliau dalam mengajarkan agama Islam di Jawa Tengah, khususnya di sekitar kota Tegal. Syech Armia merupakan ulama dan golongan waliyulloh yang selalu mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan li I’lalikalimatillah (menegakkan Agama Allah). Beliau wafat pada tanggal, 20 Rajab 1395 H, atau sekitar tahun 1974 M. Syech Armia kemudian dimakamkan di lingkungan pondok pesantren Attauhidiyyah Cikura, Bojong, Tegal.

Semasa hidupnya, Syech Armiasangat dekat dengan masyarakat sekitar. Beliau sosok ulama yang alim dalam ilmu tauhid sehingga beliau mengajarkan materi-materi ketaohidan kepada para santrinya, dengan menggunakan referensi kitab-kitab tauhid yang diantararanya adalah karya Sayyid Abi Abdillah Muhammad bin Yusuf Sanusi Al Khasani atau lebih dikenal dengan Iman Sanusi dan Kitab kitab Tauhid lainnya seperti Nuruzh zholam, Kifayatul Awam dan Kitab Ta’lim Mumtadiin karya KH.Said bin Armia.

Pernah diceritakan oleh Alhabib Abdurrahman Bin Habib Abdullah bilfaqih Pengasuh Pon-pes Darul Hadist Al faqihiyyah Malang dan murid dari KH.Said bin KH.Armia, sewaktu beliau belum menjadi murid KH.Said beliau melihat sebuah cahaya yang memancar keatas menembus langit dari suatu tempat, karena penasaran beliau mencari sumber cahaya tersebut hingga sampailah beliau di desa Cikura Tegal Jawa tengah yang ternyata sumber cahaya tersebut berasal dari makam syech Armia.

Beliaupun tertarik untuk belajar kepada putranya KH.Said bin KH. Armia, dan beliaupun mengusulkan untuk selalu mengadakan Haul Bapaknya KH.Armia secara besar-besaran untuk mengenang perjuangan KH.Armia dalam mensyiarkan Agama Allah terutama ilmu-ilmu tauhid.

Sementara kisah lain yang membumi langsung diceritakan oleh KH.Hasani (Putra KH.Said) bahwa, Al Alamah Syeck Ali Basalamah (Mursyid tarekat tijani, Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah)bahwa, beliau melihat KH.Said Bin KH.Armia sedang mengajar Kitab Imam Sanusi dengan didampingi oleh Sayyidul Wujud Rosulullah SAW, pada sisi kanannya dan di sebelah kiri KH.Said tampak shohibul kitab Imam Sanusi R.A.

Dari pertama kali ide pelaksanaan haul yang di inisiatori Al-habib Abdurrahman bin Habib Abdullah faqih inilah, kemudian terus menerus haul Syechuna Armia bin Kyai Kurdi ini dilaksanakan sampai pada saat ini.